Senin, 31 Oktober 2011

Konflik Organisasi - Part 2

Berikut ini akan diringkas empat sel dalam Jendela Johari atas dasar apakah seseorang mengetahui tentang dirinya dan/atau orang lain :

1.    Pribadi terbuka (open self). Dalam bentuk interaksi ini orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain. Pada umumnya ada keterbukaan, dan sedikit alasan untuk bersikap defensif.

2.    Pribadi tersembunyi (hidden self). Dalam bentuk interaksi ini orang mengenal dirinya sendiri tetapi tidak mengenal pribadi orang lain. Hasilnya adalah orang tersebut tetap bersembunyi dari orang lain karena rasa takut terhadap kemungkinan reaksi orang lain. Orang ini mungkin menjaga perasaan atau sikap yang tetap tertutup dan tidak akan terbuka terhadap orang lain.

3.    Pribadi buta (blind self). Dalam situasi ini orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri. Orang tersebut mungkin secara tidak sengaja menjengkelkan orang lain. Orang lain dapat memberikan dapat memberitahukannya tetapi mungkin takut melukai perasaannya. Seperti pada “pribadi tersembunyi”.

4.    Pribadi tak dikenal (undiscovered self). Ini secara potensial merupakan situasi yang paling eksplosif. Orang tidak mengenal baik dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain, ada banyak kesalahpengertian dan konflik antar pribadi hampir pasti akan terjadi.

Konflik Organisasi - Part 1

KONFLIK ANTAR PRIBADI

Konflik antar pribadi merupakan suatu dinamika penting perilaku organisasional. Pada bagian ini secara khusus akan dibahas tentang penganalisaan konflik yang ditimbulkan oleh dua atau lebih orang yang berinteraksi dengan orang lain. Salah satu penanganan analistis konflik antar pribadi dapat diperoleh dengan mempelajari berbagai cara berbeda yang dipergunakan seorang “pribadi” untuk berinteraksi dengan pribadi-pribadi lain.

Jendela Johari

            Suatu kerangka yaang semakin terkenal untuk menganalisa dinamika interaksi antar seorang dengan orang-orang lain adalah “Jendela Johari” (Johari Window). Dikembangkan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham (sehingga bernama Johari), model ini dapat digunakan untuk menganalisa konflik antar pribadi. Dalam istilah-istilah sederhana, seorang pribadi dapat dipandang sebegai “saya” dan orang-orang lain dipandang sebagai “kamu” dalam interaksi dua orang.